Jumat, 26 Mei 2017

BOM MENJELANG RAMADHAN



Beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, bom di Kampung Melayu meledak menghenyakkan warga Jakarta dan masyarakat di negeri ini, bahkan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia.

Perihal bom, memang bukal hal baru, karena Indonesia sudah berkali-kali mengalami teror bom. Apalagi teror dengan media ini, sudah menjadi trendi di dunia internasional. Yang disesalkan mengapa terjadi menjelang bulan suci Ramadhan, dan pada saat muslim Indonesia baru saja mau “melepas lelah” dari berbagai kemelut, seperti kasus penodaan agama yang melibatkan Ahok, pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia, dan “kriminalisasi” terhadap Habib Rizieq Shihab tokoh FPI.

Teror bom kerap dikaitkan dengan radikalisme Islam. Karena dalam Islam ada konsep jihad, yaitu berperang di jalan Allah. Mereka yang picik dan terutama tidak suka Islam, menganalogikan teror bom sebagai jihad. Dengan demikian, teror bom kerap dituduhkan sebagai kerjaan orang Islam. Apalagi organisasi teroris yang rajin melakukan teror bom diantaranya adalah ISIS, sebuah organisasi dunia yang mengatasnamakan Islam.

Muslim Indonesia baru saja dibenturkan dengan kelompok sekularisme melalui kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Cukup berat, karena yang dihadapi bukan hanya Ahok seorang, melainkan elit-elit kekuasaan dan tokoh-tokoh parpol yang berada di lingkaran kekuasaan, yang dengan mudah dapat menggerakkan massa.

Kasus bom Kampung Melayu dapat dijadikan peluru untuk menghujat muslim Indonesia yang dituduh intoleransi, radikal, anti Pancasila, anti NKRI dan sebagainya. Jadi mungkin pelakunya, bisa saja mereka yang menyimpan dendam, meski Polisi sudah menyebut ISIS sebagai biang keroknya.

Bulan Ramadhan adalah bulan ujian bagi kaum muslim. Pada bulan ini Allah menguji kualitas ketaqwaan umat Islam, dimana salah satunya adalah kesabaran. Jadi bom Kampung Melayu itu harus dianggap sebagai tes awal. Muslim Indonesia harus mampu menahan diri dan emosi, sehingga tidak mudah terpancing…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar